Tarcisius Cup X Bedog

18.10 PPA Baciro 0 Comments

Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi rekan-rekan pengurus Misdinar Baciro ketika mengikuti kegiatan Tarcisius Cup (TC) di Bedog tahun ini. Berangkat dengan menggunakan dua bus yang terisi sesak oleh anggota, pengurus dan segala pernak-pernik lomba menjadi kenangan yang berbeda dan sulit untuk dilupa. Sekalipun selalu seperti itu, keguyubrukunan Misdinar Baciro tak pernah tergantikan.

Setelah tiba dan beristirahat sejenak di lokasi, teman-teman dan adik-adik menuju Gereja Bedog untuk acara pembukaan. Alhasil hanya mendapat tempat duduk di tangga depan pintu masuk. Pembukaan selesai dan bertebaranlah para misdinar sekevikepan di areal Gereja Bedog, ada yang lomba akustik, futsal, paramenta, CCA, gelar budaya, lektor, dan koor serta mazmur. Beruntung bin mujur, hanya dua lomba yang mendapat nomor undian bersamaan. Pertama kita mendukung paduan suara & mazmur di urutan 7, yang mana berhasil luar biasa karena pada sore sebelumnya masih dinilai 5,5 oleh mbak Vani & mas Dion. Selanjutnya mengunjungi panggung akustik dengan “Tuhan Sumber Gembiraku” dan “Sekitar Kita”, lalu menilik CCA yang masuk babak final melawan Nandan dan Pringwulung. Di penghujung urutan 13, gelar budaya menampilkan kelucuan dan keseriusan penggarapan konsep pertobatan.

Sudah pukul 15.00 dan panggung gembira pun ditampilkan. Romo G. Suprayitno dan perwakilan dari Pringwulung melepaskan sepasang merpati sebagai simbol diadakannya TC, yaitu untuk menjalin persaudaraan antar misdinar se-Kevikepan DIY. Bukak sithik jos, bukak kabeh gembrobos, Baciro ahee” menjadi yel yang paling banyak diserukan ketika kami membawa enam piala untuk tahun ini. Iya, Misdinar Baciro bawa enam piala tahun ini: Piala CCA juara 3, mazmur juara 2, koor juara 2, dan gelar budaya juara 1. Bonus 1 piala sebagai Juara Umum Pertama dan 1 trophy bergilir yang ditutup dengan kaca.

Semua sudah berjalan, proses dan pelaksanaan berjalan seiringan. Ketiga kalinya Misdinar Baciro membawa pulang trophy bergilir, pertama pada TC II Bintaran, kedua pada TC VIII Pringwulung dan kali ini TC X Bedog. Sejauh ini Misdinar Baciro menjadi satu-satunya yang pernah melakukan hal tersebut. Semoga hal ini tidak menjadikan kami sombong dan melupakan tugas pokok kami sebagai Pelayan, karena semuanya menjadi sia-sia bila tanpa kesetiaan pelayanan.

Akhir kata, sampai jumpa lagi di tahun 2012 pada TC XI Mlati. Tuhan Memberkati.

You Might Also Like

0 komentar: