Tarcisius Cup Antar Misdinar se-Kevikepan DIY

18.36 PPA Baciro 2 Comments

Sebuah wallpost di event facebook “Dukung Misdinar Baciro di Tarcisius Cup X Bedog” menarik perhatian saya, begini bunyinya,”Ini acara apa sih?”. Saya amati pengirimnya, ternyata memang akun misdinar paroki di luar kevikepan DIY, yaitu Misdinar Bunda Maria Cirebon. Alhasil, di sini saya mencoba memberikan sekilas info tentang TC di Kevikepan DIY.


Tarcisius Cup merupakan sebuah event yang pertama kali digagas oleh Misdinar Bintaran pada tahun 1991. Ide dasarnya adalah untuk menciptakan suatu wadah pengakraban antar misdinar se-kevikepan. Memang pada masa itu sudah muncul semacam forum untuk menjadi tempat berkomunikasi antar misdinar, namun hanya pada tingkat rayon kota saja. Lalu dimunculkan wacana untuk berkomunikasi dengan misdinar di luar rayon kota. Dari diskusi antar paroki, maka diciptakanlah sebuah event dengan format lomba yang kemudian diberi nama Tarcisius Cup.

Paroki Bintaran sebagai penggagas awal ide ini bersedia menjadi tuan rumah perdana untuk event akbar ini pada tahun 1991. Pada TC I 1991 ini, belum muncul banyak ketentuan yang mengatur kegiatan ini untuk periode panjang dan berkelanjutan. Konsep yang dimunculkan adalah mencari teman sambil berlomba. Kebetulan Misdinar Bintaran memiliki poin terbanyak dan harus menjadi tuan rumah kembali. Periode untuk event selajutnya bukanlah tahun depan, melainkan dua tahunan agar misdinar tiap paroki memiliki satu tahun untuk membuat acara sendiri di paroki sendiri. Maka diputuskanlah TC II Bintaran diselenggarakan pada tahun 1993.
Pada rapat-rapat perdana TC II 1993 ini muncul keinginan tiap paroki untuk menjadi tuan rumah pada TC-TC selanjutnya. Lalu dibuatlah keputusan bersama bahwa tidak boleh ada paroki yang menjadi tuan rumah untuk keduakalinya sebelum seluruh paroki pernah menjadi tuan rumah sekalipun menjadi juara umum berkali-kali. Pada TC II Bintaran 1993 ini Misdinar Baciro menjadi juara umum dan menjadi tuan rumah untuk TC III 1995.
Sebuah inovasi muncul pada TC III ini, yaitu munculnya piala bergilir untuk juara umum. Piala ini akan saling dipindahtangankan bergantung pada siapa juara umum pada TC sebelumnya. TC selanjutnya diselenggarakan oleh Paroki Wonosari untuk TC IV tahun 1997, kemudian tahun 2000 pada TC V Minomartani. Pada TC V ini kegiatan TC diundur selama satu tahun karena pada tahun 1999 tersebut ada Pemilihan Umum (Pemilu).
Berikut rekap penyelenggaraan TC Kevikepan DIY:
Tahun
Kegiatan
Tuan Rumah
Juara Umum
1991
Tarcisius Cup I
Bintaran
Bintaran
1993
Tarcisius Cup II
Bintaran
Baciro
1995
Tarcisius Cup III
Baciro
Wonosari
1997
Tarcisius Cup VI
Wonosari
Minomartani
2000
Tarcisius Cup V
Minomartani
Boro
2002
Tarcisius Cup VI
Boro
Banteng
2004
Tarcisius Cup VII
Banteng
Pringwulung
2006
Tarcisius Cup VIII
Pringwulung
Baciro
2008
Tarcisius Cup IX
Kalasan
Kalasan
2010
Tarcisius Cup X
Bedog
Baciro
2012
Tarcisius Cup XI
Ganjuran
Baciro
2014
Tarcisius Cup XII
Nanggulan
Baciro
2016
Tarcisius Cup XIII
Kelor
Kalasan
Sumber: dari berbagai sumber

Pada TC VIII, urutan poin adalah I Baciro, II Pringwulung, dan III Kalasan, karena Baciro dan Pringwulung pernah menjadi tuan rumah, maka TC IX diselenggarakan oleh Kalasan. Pada TC IX, Kalasan menjadi tuan rumah dan juara umum, peringkat dua adalah Baciro, pada peringkat tiga ada Ganjuran dan Bedog. Pada Januari 2010, ada rapat khusus misdinar sekevikepan untuk tuan rumah TC X antara Bedog dan Ganjuran sebagai peringkat III pada TC IX. Dari hasil diskusi, disepakati Stasi Bedog sebagai tuan rumah TC X. Pelaksanaan TC X Bedog baru saja selesai 8 Agustus 2010, dan didapatkan peringkat: I Baciro, II Pringwulung, dan III Mlati. Dengan demikian, kemungkinan besar pada TC XI 2012 akan diselenggarakan di Paroki Mlati. Akan tetapi Romo Paroki Mlati saat itu mengajukan keberatan untuk menjadi tuan rumah TC. Selanjutnya TC XII 2014 dilimpahkan kepada Paroki Nanggulan. Pada TC XII Nanggulan, didapati juara umum adalah Paroki Baciro kembali. 
Update 19 Oktober 2016
TC XIII baru saja selesai diselenggarakan. Ada yang baru pada TC XIII Kelor 2016 ini. Pada TC ini jumlah lomba dikurangi menjadi hanya 6 lomba saja. Lomba yang ditandingkan adalah Mazmur, Lektor, Cerdas Cermat Liturgi, Paramenta, Gobak Sodor dan Bakiak. Penilaian poin juara umum pun diubah menjadi penghitungan hanya pada lomba liturgis. Penjelasan detail bisa dibaca di pos terbaru. Pada TC XIII Kelor 2016, urutan poin terbanyak adalah (1) Kalasan 10 poin, (2) Pugeran 8 poin, dan (2) Baciro 8 poin. Dilihat dari konsensus sebelumnya, kemungkinan TC XIV 2018 akan diselenggarakan oleh Paroki Pugeran. Akan tetapi, kita perlu melihat lagi ada perkembangan apa menjelang kegiatan berlangsung.
Demikianlah kiranya gambaran singkat mengenai adanya Kegiatan Lomba Antar Misdinar Tarcisius Cup di Kevikepan DIY. Mengingat adanya sumber informasi yang minim, besar kemungkinan ada ketidaktepatan dalam review di atas. Oleh karena itu, tulisan ini masih menerima koreksi atau tambahan yang memungkinkan, sebab diketahui juga bahwa di wilayah Wonosari juga muncul Lomba Antar Misdinar Rayon Gunugkidul (sumber: Booklet TC VIII).
 
-Tato-

You Might Also Like

2 komentar:

  1. untuk TC ke XI kayaknya diadakan di Ganjuran bos,,,Berkah Dalem,,,,Deni Sedayu

    BalasHapus