Reuni Akbar Alumni Misdinar Baciro

12.32 PPA Baciro 0 Comments



Reuni Alumni Misdinar Baciro sebenarnya merupakan sebuah sarana untuk tujuan jangka panjang. Kita tahu bahwa kecenderungan konsep dalam reunian adalah bersenang-senang dan nostalgia. Akan tetapi, hal ini tidak menjadi tujuan utama dalam REUNI AKBAR MISDINAR BACIRO (RAMB).

Panitia RAMB semuanya adalah alumni Misdinar Baciro dari berbagai angkatan. Panitia menyusun tujuan kegiatan reuni kali ini adalah:
1. Menciptakan sebuah ikatan alumni Misdinar Baciro yang bermanfaat
2. Membantu penggalangan dana Relokasi Gereja Kristius Raja Paroki Baciro.
3. Menghubungkan kembali tali silaturahmi para alumni
4. Mengakrabkan para alumni dengan para anggota misdinar dengan semangat “Eling Manggul”
Tema “Kumpul Eling Manggul” yang diangkat oleh panitia merupakan semangat utama dalam menyiapkan reunian tahun ini. Panitia mencoba memberi pelayanan bagi terciptanya sebuah Ikatan Alumni. Wadah ini semoga bisa terbentuk dengan baik, lestari dan peduli pada “adik-adik” angkatan di Misdinar Baciro yang hingga saat ini masih menempa diri dalam pembinaan iman. Harapan lain yang muncul agar hubungan yang dekat antar Misdinar, mantan Misdinar dan Gereja dapat terus langgeng sampai kapanpun.
Kegiatan reunian ini akan diselenggarakan pada Minggu, 26 Desember 2010 mulai pukul 08.00 WIB (misa bersama) dan dilanjutkan dengan ramah tamah hingga pukul 13.00 WIB di Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta. selain itu, ada juga kegiatan pendukung, yaitu ziarah ke makam kerabat Misdinar Baciro di beberapa tempat pada Minggu, 19 Desember 2010 pukul 09.00 WIB.
Pendaftaran peserta reuni dilayani mulai 13 September 2010 hingga 19 Desember 2010 dengan memberikan iuran sebesar Rp 25.000,00. sebagian dari dana yang didapatkan panitia akan disumbangkan kepada Gereja guna mendukung Pembangunan Relokasi Gereja Baciro. Pendaftaran dilayani di stand panitia setiap selesai misa mingguan kedua di Gereja Baciro (mulai bulan Oktober) atau konfirmasi via facebook (grup “Reuni Akbar Misdinar Baciro”) / e-mail & YM (misdinarbaciroyk@yahoo.co.id). Transfer dapat melalui Bank BNI Kota Yogyakarta dengan nomor rekening 0152964563 atas nama Margareta Mera Ekawati. Bagi anda yang melakukan transfer melalui bank mohon mengkonfirmasikan panitia setelah mentransfer biaya pendaftaran melalui sms ke Mera (0852 2856 8192) dengan format: TRANSFER [spasi] NAMA LENGKAP [spasi] NO.REKENING [spasi] NOMINAL.
Bagi anda yang memiliki kepentingan untuk terhubung dengan panitia dapat menghubungi contact person panitia:
ü Dynna (08975891378) selaku ketua panitia,
ü Tato (085743643041) bagian kesekretariatan,
ü Deta (081328175722) bagian Humas dan Publikasi.
(note: Telpon OK, SMS OK)

0 komentar:

Messenger! Mari terhubung dengan Misdinar Baciro

00.05 PPA Baciro 0 Comments

Mari terhubung dengan Misdinar Baciro di Yahoo Messenger.



this email was sent to you by an automated system - please do not reply directly
Yahoo! Messenger
Join Misdinar Baciro on Yahoo! Messenger.
Come chat with me, share files and more.

Stay in the loop with all your friends. Get started

  • Stay connected at home, at work, or on the go
  • Have fun with games, emoticons, and more
  • Join a community of over 100 million people from around the world
Join Your Friends
Y! Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your homepage.
Trouble with the button above? Click the link below or copy and paste it into your browser's address bar:
http://invite.msg.yahoo.com/invite?op=accept&intl=us&sig=NVfAguDUY7kziRUtUphz4p.kSVJesBzbBKKCoKDq6btbuQ4KbSK_QMOzKl1sApN5iA--

0 komentar:

Hasil Rapat Reuni Akbar Misdinar Baciro [1&2]

21.29 PPA Baciro 2 Comments

Berikut adalah hasil rapat Panitia Reuni Akbar Misdinar Baciro 2010:

Hasil Rapat Perdana 21 Agustus 2010:

  1. Penetapan tujuan diadakannya reuni, yaitu: (a) menciptakan ikatan alumni misdinar baciro (b) membantu gereja dalam menggalang dana Relokasi Gereja Baciro
  2. Batasan target peserta reuni. yaitu siapapun yang alumni misdinar baciro boleh ikut ngumpul (semua angkatan).
  3. Perkiraan pelaksanaan reuni, yaitu bulan Desember 2010, tanggal kepastian ditentukan pada rapat selanjutnya.
  4. Perekrutan anggota panitia untuk setiap seksi.

Rapat selanjutnya tanggal 24 Agustus 2010 jam 18.00 @ruang rapat paroki dengan agenda:

  1. Penetapan tanggal pelaksanaan reuni
  2. Penciptaan konsep acara
  3. Penentuan Tema
  4. Informasi lainnya

Matur nuwun

============

Hasil Rapat 24 Agustus 2010:

  1. Istilah angkatan sangat fleksibel, disesuaikan dengan seingatnya peserta reuni, bisa berdasarkan: (a) kapan masuk misdinar, (b) saat masuk siapa romo parokinya, (c) saat masuk siapa ketua umum misdinarnya.
  2. Puncak acara reuni pada Minggu, 26 Desember 2010 di Gereja Kristus Raja Paroki Baciro.
  3. Tema Reuni adalah "Kumpul Eling Manggul"
  4. Proposal diharapkan selesai sblm tanggal 13 September 20106.
  5. Perubahan Susunan Kepanitiaan:

a. Pelindung: Rm. G. Suprayitno,Pr.

b. SC: Beni, Anung,Hendra,Puput

c. OC: tetap

d. Usaha Dana: Novi,Agung,Toni

e. Acara: Nonop,Aji,Yustina,Reza

f. Konsumsi:Andan,Titin,Ima

g. Perlengkapan & Keamanan: Fajar,Verdi,Anton,Wiken,Iwan 'Genter'

h. Humas & Publikasi: Deta,Paidin,Febri,Dito

i. Dokumentasi: Bowo,Pius,Edo

j. Dekor & Tempat: Simon,Enriko

(note: beberapa panitia masih dalam rangka perekrutan)

Rapat selanjutnya akan digelar pada Selasa, 31 Agustus 2010 pukul 18.00 @Ruang Rapat Paroki dengan Agenda:

  1. Kumpul lengkap semua panitia untuk saling memperkenalkan diri
  2. Kumpul per seksi untuk membahas tanggung jawab masing-masing dan anggaran per seksi

Matur Nuwun & Berkah Dalèm

2 komentar:

Yahoo! Mari menjalin koneksi dengan Misdinar Baciro

22.38 PPA Baciro 0 Comments

Mari menjalin koneksi dengan Misdinar Baciro di Koneksi Yahoo!


Yahoo!

Misdinar Baciro (Misdinar)
mengundang Anda untuk saling berbagi update, seperti pesan status, foto, ulasan, dan lainnya.
Setelah menerima undangan ini, Anda akan dapat berbagi update di Y!, seperti:
Pesan status, foto, ulasan, dan banyak lagi
Pengingat ulang tahun otomatis
Perubahan informasi kontak

Terima Undangan

Untuk memblokir pengguna ini agar tidak melihat update Anda, klik di sini.

0 komentar:

Tarcisius Cup Antar Misdinar se-Kevikepan DIY

18.36 PPA Baciro 2 Comments

Sebuah wallpost di event facebook “Dukung Misdinar Baciro di Tarcisius Cup X Bedog” menarik perhatian saya, begini bunyinya,”Ini acara apa sih?”. Saya amati pengirimnya, ternyata memang akun misdinar paroki di luar kevikepan DIY, yaitu Misdinar Bunda Maria Cirebon. Alhasil, di sini saya mencoba memberikan sekilas info tentang TC di Kevikepan DIY.


Tarcisius Cup merupakan sebuah event yang pertama kali digagas oleh Misdinar Bintaran pada tahun 1991. Ide dasarnya adalah untuk menciptakan suatu wadah pengakraban antar misdinar se-kevikepan. Memang pada masa itu sudah muncul semacam forum untuk menjadi tempat berkomunikasi antar misdinar, namun hanya pada tingkat rayon kota saja. Lalu dimunculkan wacana untuk berkomunikasi dengan misdinar di luar rayon kota. Dari diskusi antar paroki, maka diciptakanlah sebuah event dengan format lomba yang kemudian diberi nama Tarcisius Cup.

Paroki Bintaran sebagai penggagas awal ide ini bersedia menjadi tuan rumah perdana untuk event akbar ini pada tahun 1991. Pada TC I 1991 ini, belum muncul banyak ketentuan yang mengatur kegiatan ini untuk periode panjang dan berkelanjutan. Konsep yang dimunculkan adalah mencari teman sambil berlomba. Kebetulan Misdinar Bintaran memiliki poin terbanyak dan harus menjadi tuan rumah kembali. Periode untuk event selajutnya bukanlah tahun depan, melainkan dua tahunan agar misdinar tiap paroki memiliki satu tahun untuk membuat acara sendiri di paroki sendiri. Maka diputuskanlah TC II Bintaran diselenggarakan pada tahun 1993.
Pada rapat-rapat perdana TC II 1993 ini muncul keinginan tiap paroki untuk menjadi tuan rumah pada TC-TC selanjutnya. Lalu dibuatlah keputusan bersama bahwa tidak boleh ada paroki yang menjadi tuan rumah untuk keduakalinya sebelum seluruh paroki pernah menjadi tuan rumah sekalipun menjadi juara umum berkali-kali. Pada TC II Bintaran 1993 ini Misdinar Baciro menjadi juara umum dan menjadi tuan rumah untuk TC III 1995.
Sebuah inovasi muncul pada TC III ini, yaitu munculnya piala bergilir untuk juara umum. Piala ini akan saling dipindahtangankan bergantung pada siapa juara umum pada TC sebelumnya. TC selanjutnya diselenggarakan oleh Paroki Wonosari untuk TC IV tahun 1997, kemudian tahun 2000 pada TC V Minomartani. Pada TC V ini kegiatan TC diundur selama satu tahun karena pada tahun 1999 tersebut ada Pemilihan Umum (Pemilu).
Berikut rekap penyelenggaraan TC Kevikepan DIY:
Tahun
Kegiatan
Tuan Rumah
Juara Umum
1991
Tarcisius Cup I
Bintaran
Bintaran
1993
Tarcisius Cup II
Bintaran
Baciro
1995
Tarcisius Cup III
Baciro
Wonosari
1997
Tarcisius Cup VI
Wonosari
Minomartani
2000
Tarcisius Cup V
Minomartani
Boro
2002
Tarcisius Cup VI
Boro
Banteng
2004
Tarcisius Cup VII
Banteng
Pringwulung
2006
Tarcisius Cup VIII
Pringwulung
Baciro
2008
Tarcisius Cup IX
Kalasan
Kalasan
2010
Tarcisius Cup X
Bedog
Baciro
2012
Tarcisius Cup XI
Ganjuran
Baciro
2014
Tarcisius Cup XII
Nanggulan
Baciro
2016
Tarcisius Cup XIII
Kelor
Kalasan
Sumber: dari berbagai sumber

Pada TC VIII, urutan poin adalah I Baciro, II Pringwulung, dan III Kalasan, karena Baciro dan Pringwulung pernah menjadi tuan rumah, maka TC IX diselenggarakan oleh Kalasan. Pada TC IX, Kalasan menjadi tuan rumah dan juara umum, peringkat dua adalah Baciro, pada peringkat tiga ada Ganjuran dan Bedog. Pada Januari 2010, ada rapat khusus misdinar sekevikepan untuk tuan rumah TC X antara Bedog dan Ganjuran sebagai peringkat III pada TC IX. Dari hasil diskusi, disepakati Stasi Bedog sebagai tuan rumah TC X. Pelaksanaan TC X Bedog baru saja selesai 8 Agustus 2010, dan didapatkan peringkat: I Baciro, II Pringwulung, dan III Mlati. Dengan demikian, kemungkinan besar pada TC XI 2012 akan diselenggarakan di Paroki Mlati. Akan tetapi Romo Paroki Mlati saat itu mengajukan keberatan untuk menjadi tuan rumah TC. Selanjutnya TC XII 2014 dilimpahkan kepada Paroki Nanggulan. Pada TC XII Nanggulan, didapati juara umum adalah Paroki Baciro kembali. 
Update 19 Oktober 2016
TC XIII baru saja selesai diselenggarakan. Ada yang baru pada TC XIII Kelor 2016 ini. Pada TC ini jumlah lomba dikurangi menjadi hanya 6 lomba saja. Lomba yang ditandingkan adalah Mazmur, Lektor, Cerdas Cermat Liturgi, Paramenta, Gobak Sodor dan Bakiak. Penilaian poin juara umum pun diubah menjadi penghitungan hanya pada lomba liturgis. Penjelasan detail bisa dibaca di pos terbaru. Pada TC XIII Kelor 2016, urutan poin terbanyak adalah (1) Kalasan 10 poin, (2) Pugeran 8 poin, dan (2) Baciro 8 poin. Dilihat dari konsensus sebelumnya, kemungkinan TC XIV 2018 akan diselenggarakan oleh Paroki Pugeran. Akan tetapi, kita perlu melihat lagi ada perkembangan apa menjelang kegiatan berlangsung.
Demikianlah kiranya gambaran singkat mengenai adanya Kegiatan Lomba Antar Misdinar Tarcisius Cup di Kevikepan DIY. Mengingat adanya sumber informasi yang minim, besar kemungkinan ada ketidaktepatan dalam review di atas. Oleh karena itu, tulisan ini masih menerima koreksi atau tambahan yang memungkinkan, sebab diketahui juga bahwa di wilayah Wonosari juga muncul Lomba Antar Misdinar Rayon Gunugkidul (sumber: Booklet TC VIII).
 
-Tato-

2 komentar:

Tarcisius Cup X Bedog

18.10 PPA Baciro 0 Comments

Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi rekan-rekan pengurus Misdinar Baciro ketika mengikuti kegiatan Tarcisius Cup (TC) di Bedog tahun ini. Berangkat dengan menggunakan dua bus yang terisi sesak oleh anggota, pengurus dan segala pernak-pernik lomba menjadi kenangan yang berbeda dan sulit untuk dilupa. Sekalipun selalu seperti itu, keguyubrukunan Misdinar Baciro tak pernah tergantikan.

Setelah tiba dan beristirahat sejenak di lokasi, teman-teman dan adik-adik menuju Gereja Bedog untuk acara pembukaan. Alhasil hanya mendapat tempat duduk di tangga depan pintu masuk. Pembukaan selesai dan bertebaranlah para misdinar sekevikepan di areal Gereja Bedog, ada yang lomba akustik, futsal, paramenta, CCA, gelar budaya, lektor, dan koor serta mazmur. Beruntung bin mujur, hanya dua lomba yang mendapat nomor undian bersamaan. Pertama kita mendukung paduan suara & mazmur di urutan 7, yang mana berhasil luar biasa karena pada sore sebelumnya masih dinilai 5,5 oleh mbak Vani & mas Dion. Selanjutnya mengunjungi panggung akustik dengan “Tuhan Sumber Gembiraku” dan “Sekitar Kita”, lalu menilik CCA yang masuk babak final melawan Nandan dan Pringwulung. Di penghujung urutan 13, gelar budaya menampilkan kelucuan dan keseriusan penggarapan konsep pertobatan.

Sudah pukul 15.00 dan panggung gembira pun ditampilkan. Romo G. Suprayitno dan perwakilan dari Pringwulung melepaskan sepasang merpati sebagai simbol diadakannya TC, yaitu untuk menjalin persaudaraan antar misdinar se-Kevikepan DIY. Bukak sithik jos, bukak kabeh gembrobos, Baciro ahee” menjadi yel yang paling banyak diserukan ketika kami membawa enam piala untuk tahun ini. Iya, Misdinar Baciro bawa enam piala tahun ini: Piala CCA juara 3, mazmur juara 2, koor juara 2, dan gelar budaya juara 1. Bonus 1 piala sebagai Juara Umum Pertama dan 1 trophy bergilir yang ditutup dengan kaca.

Semua sudah berjalan, proses dan pelaksanaan berjalan seiringan. Ketiga kalinya Misdinar Baciro membawa pulang trophy bergilir, pertama pada TC II Bintaran, kedua pada TC VIII Pringwulung dan kali ini TC X Bedog. Sejauh ini Misdinar Baciro menjadi satu-satunya yang pernah melakukan hal tersebut. Semoga hal ini tidak menjadikan kami sombong dan melupakan tugas pokok kami sebagai Pelayan, karena semuanya menjadi sia-sia bila tanpa kesetiaan pelayanan.

Akhir kata, sampai jumpa lagi di tahun 2012 pada TC XI Mlati. Tuhan Memberkati.

0 komentar:

Persiapan Tarcisius CUP X 2010

10.51 PPA Baciro 0 Comments

Misdinar Baciro akan mengikuti kegiatan dua tahunan yang telah rutin diselenggarakan untuk misdinar se-Kevikepan DIY, yaitu Tarcisius Cup. Tahun ini adalah penyelenggaraan untuk kali ke sepuluh dengan tuan rumah Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Stasi ini beralamat di jalan Jambon RT 007/23 Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Kegiatan yang merupakan perwujudan dari program kerja Putra-Putri Altar Kevikepan DIY ini akan diselenggarakan pada hari Minggu, 8 Agustus 2010 mulai pukul 08.00-16.00 WIB. TC X ini diikuti kurang lebih 25 paroki dan stasi. Untuk dapat menumbuhkan semangat persaudaraan, tuan rumah TC kali ini dibantu beberapa alumni Misdinar Baciro dalam hal kepanitiaan. Hal serupa yang juga diberikan pada tuan rumah TC IX yang lalu.

Dalam rangka mewujudkan tujuan kegiatan poin ke-5 dalam proposal, yaitu menumbuhkan semangat sportifitas bagi anak dan remaja dalam suatu kompetisi, maka TC X ini dirangkai dengan berbagai macam lomba. Lomba dibagi dalam dua kategori besar, yaitu Lomba Liturgi dan Lomba Non-Liturgi.

Lomba Liturgi adalah lomba yang berkaitan dengan bidang liturgi dan ekaristi di dalam gereja. Lomba Liturgi terdiri dari: Lomba Cerdas Cermat Alkitab (CCA), Lomba Mempersiapkan Perayaan Ekaristi (Paramenta), Lomba Koor dan Pendarasan Mazmur, dan Lomba Lektor. Ketentuan dari lomba-lomba ini bervariatif dengan batasan usia peserta yang beragam antara SD-SMA.

Lomba Non-Liturgi adalah lomba yang tidak berkaitan dengan bidang liturgi atau ekaristi, melainkan berkaitan dengan bakat dan kemampuan lain dalam hal seni dan olahraga. Lomba Non-Liturgi terdiri dari: Lomba Musik Akustik Kreatif, Lomba Futsal, dan Lomba Gelar Budaya.

Dengan banyaknya jenis lomba kali ini, Misdinar Baciro tidak dapat mengikuti seluruh lomba mengingat sebagian besar anggota terserap untuk Lomba Koor & Pendarasan Mazmur dan Lomba Gelar Budaya. Sekalipun demikian, Misdinar Baciro tetap antusias untuk ikut serta dalam TC X 2010 agar semangat persaudaraan dari kegiatan TC dapat tetap mampu menjalin persaudaraan antar Misdinar se-Kevikepan DIY dan bukan menjunjung tinggi angkuh diri untuk mampu menjadi juara umum. Akhir kata, untuk segenap alumni, para pemerhati Misdinar Baciro dan Umat Paroki Kristus Raja Baciro, kami mohonkan dukungannya dalam bentuk apapun dan tentunya datang pada hari Minggu, 8 Agustus 2010 pukul 08.00-16.00 WIB di Stasi Bedog.

Terima kasih dan Tuhan Memberkati.

0 komentar:

Sejarah Paroki Gereja Kristus Raja Baciro

11.22 PPA Baciro 6 Comments

I. Periode Perintisan

Tahun 1943-1955

Pada tahun ini Baciro masih merupakan salah satu Kring dari Paroki St.Antonius Kotabaru. Paroki St. Antonius Kotabaru berusaha menambah tempat ibadat di Kring Baciro, hal ini disebabkan oleh bertambahnya penduduk terutama kaum pelajar dann para mahasiswa yang membanjiri kota Yogyakarta. Disamping itu umat Kring Baciro berusaha mencari dan memiliki tempat ibadat sendiri. Kring Baciro mulai diijinkan mengadakan Misa Kudus sendiri setiap hari Minggu dan hari-hari besar lainnya bertempat di Aula Pabrik Cerutu Taru Martani Jl. Kompol Bambang Suprapto No. 2A Yogyakarta. Misa tersebut dihadiri oleh ± 300 umat Katolik. Sejak saat itu, Kring Baciro mulai berkembang menjadi suatu "Stasi" yang meliputi 6 Blok, yaitu Blok Baciro Baru, Baciro Lama, Baciro Selatan, Sanggrahan GK, Sanggrahan UH, dan Gendeng GK.

Tahun 1956

Pada tahun ini stasi kecil yang hanya terdiri dari satu kring ini berkembang menjadi tiga kring, yaitu Kring Baciro, Kring Sanggrahan GK, dan Kring Gendeng GK. Romo Stasi waktu itu adalah Rm. De Quay, SJ. Rm. De Quay, SJ berinisiatif mendirikan bangunan gereja untuk menampung umat yang bertambah banyak dan meningkatkan Stasi Baciro menjadi paroki. Untuk itulah dibentuk panitia pembangunan gereja dan mulai mengumpulkan dana pembangunan gereja melalui berbagai cara.

Tahun 1957-1959

Pada tahun ini, Stasi Baciro berkembang menjadi 5 Kring, yaitu Kring Baciro,meliputi Blok Baciro Baru dan Blok Baciro Selatan, Kring Baciro Lama, Kring Sanggrahan UH, Kring Sanggrahan GK, dan Kring Gendeng GK.

Tahun 1960

Dari hasil pengumpulan dana mulai tahun 1956-1960 dapat dibelikan sebidang tanah di daerah Gendeng Canthel. Namun karena lokasinya dinilai kurang strategis, maka pada tahun 1961 diputuskan untuk membeli tanah persawahan di Gendeng GK. Setelah tanah sebelumnya yang berada di daerah Gendeng Canthel dijual. Jumlah umat Stasi Baciro pada tahun 1960 ada ± 2.500 orang, yang terdiri dari 14 Kring.

Tahun 1961

Pada tahun ini Stasi Baciro masih menggunakan aula Pabrik Cerutu Taru Martani sebagai tempat misa. Kemudian dimulailah pembangunan Balai Pertemuan Paroki (gereja sementara) dengan ukuran 10 x 28 m di atas tanah Gendeng, Jl. Melati Wetan No. 9 (saat itu) Yogyakarta yang diketuai oleh Rm. JG. Stormmesand, SJ.

Tahun 1962

Pada tahun ini pembangunan Balai Pertemuan Paroki telah selesai. Dewan Paroki pertama dilantik pada tanggal 28 Oktober 1962 dengan Rm. JG. Stormmesand,SJ sebagai ketua. Sejak saat itu Misa Kudus yang sebelumnya dilaksanakan di Aula Pabrik Cerutu Taru Martani berpindah di Balai Pertemuan Paroki Baciro.

II. Periode Perkembangan

Tahun 1963

Pada tanggal 27 Oktober 1963, barulah Paroki Kristus Raja Baciro diresmikan berdirinya bersamaan dengan bangunan Panti Paroki, dengan alamat JL. Melati Wetan No. 13 Yogyakarta. Pada tahun ini pula suster dari Ordo Dominikan (OP), pimpinan Moeder Tomasina, mulai berkarya di Paroki Kristus Raja Baciro.

Tabun 1964

Paroki Kristus Raja Baciro juga berupaya memperhatikan pendidikan masyarakat sekitarnya dengan cara mendirikan Sekolah Dasar Katolik di Wilayah Paroki Baciro yakni di Sorowajan, Colombo, dan Baciro.

III. Periode Pergulatan

Tahun 1965-1966

Pada tahun ini, Paroki Kristus Raja Baciro berkembang menjadi 17 Kring. Keberadaan Paroki Kristus Raja Baciro tidak selamanya berjalan mulus seperti yang dicita-citakan para pendirinya. Konflik politis antara Paroki Kristus Raja Baciro dengan Barisan Tani Indonesia (BTI), suatu ormas dari Partai Komunis Indonesia, terjadi pada tahun ini. Konflik dipicu oleh persoalan lahan sawah milik Paroki yang akan dibangun menjadi pastoran dan susteran ditentang dan ditanami paksa oleh BTI dengan alasan lebih produktif bilamana tetap berupa sawah dan dikerjakan oleh kelompok mereka sebagai petani penggarap. Konflik dengan BTI berakhir tahun 1966 terutama karena ormas partai terlarang tersebut dibubarkan oleh pemerintah. Pembangunan pastoran dan susteran yang sempat tertunda akhirnya dapat dikerjakan lagi dengan lancar. Suster-suster dipercaya mengelola SMP Bruderan dengan nama SMP Pangudi Luhur Yayasan Katamso. Rm.Stormmesand,SJ; yang banyak berjasa dalam bidang pendidikan mengakhiri karyanya di Paroki Kristus Raja Baciro pada tahun 1967 digantikan oleh Rm.Pradjasoeta,SJ.

Tahun 1967-1970

Rm.Pradjasoeta,SJ banyak mengambil langkah-langkah penertiban dalam kegiatan liturgi, khususnya dalam penyelenggaraan tata-tertib Misa Kudus di gereja. Mulai tahun 1968 dalam upaya mendalami Kitab Suci maupun hal-hal lain yang bersifat gerejani, dibentuk pertemuan "Purnaman".' Desember 1970 Rm.Pradjasoeta,SJ mengakhiri tugasnya dan digantikan oleh Rm.FX. Tan Soe Ie,SJ.

Tahun 1970-1977

Rm.FX. Tan Soe Ie,SJ ini banyak melaksanakan peningkatan ekonomi paroki. Rm.FX. Tan Soe le,SJ digantikan Rm.A. Susilo Utoyo,Pr.

Tahun 1977-1986

Rm.Al. Susilo Utoyo,Pr mengasuh sendiri kelompok Purnaman atau bila berhalangan hadir mewakilkan pada salah satu anggota Dewan Paroki. Pada tahun 1979 Paroki Kristus Raja Baciro berkembang menjadi 27 Kring dengan jumlah umat 5.626 orang. Pada Februari 1980, Paroki Kristus Raja Baciro, menambah Misa Kudus setiap hari Sabtu sore.

Tanggal 20 Juli 1980 diselenggarakan pelantikan dewan Stasi Mrican dengan Rm.F.Susilo, SJ sebagai ketua (ex officio wakil Romo Paroki di Stasi Mrican). Sejak saat itu Stasi Mrican mengadakan misa pada hari Minggu dan hari besar lainnya, di Kapel Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ada 11 lingkungan yang termasuk dalam Stasi Mrican, dan umatnya pada saat ini ada ± 3.606 orang. Stasi Mrican mulai mempersiapkan diri menjadi Paroki dan berusaha membangun gereja sendiri, di kawasan Pringwulung. Kemudian berkembang menjadi paroki mandiri dan pada tanggal 27 Desember 1997 telah resmi menjadi paroki sendiri yaitu Paroki St.Yohanes Rasul.

Pada tanggal 31 Desember 1981, Rm. AI.Susilo Utoyo,Pr didampingi Pdt.AW. Hadiwidjaja meresmikan Kapel Oekumene Babarsari, yang diperuntukkan bagi tempat beribadat umat Kristen dan Katolik. Februari 1983 Kapel Oekumene Babarsari ditingkatkan menjadi gereja dengan pelindung St.Florentinus, dan pengelolaannya ditangani oleh Rm.Daniel Sida,SVD.

Februari 1984 Rm. Al. Susilo Utoyo,Pr beristirahat di Keuskupan Agung Semarang dikarenakan sakit, untuk mewakili tugas penggembalaan di Paroki Kristus Raja Baciro ditunjuk Rm.FX.Susilo, SJ dari stasi Mrican, tetapi tidak berlangsung lama karena beliau mendapat tugas belajar ke Amerika, maka Romo Vikep menugaskan Rm.Albertus Hendarjana DS,Pr dari Paroki Kumetiran. Selama lebih dari 1 tahun Pastoran Baciro kosong, karena tidak ada Pastor Paroki yang bertempat tinggal disini. Pada tanggal 15 Agustus 1986 Rm.Al.Santjaka Wahjasudibja, Pr dan Rm.P. Soeprijanta, Pr datang sebagai pastor Paroki Baciro. Tanggal 17 Mei 1986 Paroki Baciro mendirikan Balai Pengobatan Pengabdian Masyarakat 'Panti Usada" diresmikan oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tk.II Yogyakarta, Bp. Letkol Kav. Djatmikanto D. Ditunjuk sebagai pengelola "Panti Usada" adalah Sr.Fidelis,OP.

Tahun 1986-1993

Periode tahun ini yang berkarya adalah Rm. AL. Santjaka Wahjasudibja, Pr dan Rm. P.Soeprijanta, Pr. Mulai Januari 1987, Rm. AL.S.Wahjasudibja, Pr menyelenggarakan Misa Lingkungan sebagai ganti pertemuan kelompok "Purnaman". Berdasarkan "Pedoman Dasar KAS", mulai Januari 1987 istilah Kring diganti menjadi "Lingkungan". Paroki Baciro genap berusia 25 tahun atau merayakan "Pesta Perak". Pada tahun 1992 Rm.P.Suprijanta,Pr digantikan oleh Rm.J.Harjoyo,Pr

Tahun 1993-1998

Rm. Johanes Rasul Hardjojo, Pr berkarya selama satu tahun, kemudian diganti oleh Rm. FX.Wiyono, Pr. Karya khas Rm. FX. Wiyono,Pr adalah memperhatikan pendampingan keluarga melalui kelompok ME dan budaya Jawa (Wayang Wahyu dan Gamelan). Rm.FX.Wiyono,Pr digantikan Rm Hubertus Subiyanto,Pr. Pada tahun 1995-1996 Rm.Ag. Luhur Prihadi, Pr. berkarya di Paroki ini. Pada tahun 1996-1997 Rm.Simon Atas Wahyudi, Pr. juga berkarya di Paroki ini. Pada tahun 1997 Rm.Yos Bintoro, Pr. mulai berkarya di wilayah Lanud. Adi Sutjipto. Secara kategorial, Rm.Yos Bintoro, Pr mempunyai karya khusus membina generasi muda calon perwira TNI AU, sedangkan tugas Pastoral sehari-harinya memberi pelayanan pada umat wilayah Pangkalan dan warga Katolik AU. Secara teritorial bekerja sama dengan Paroki Kristus Raja, Baciro.

Tahun 1948 -2002

Dalam karyanya, Rm. H. Subiyanto sangat memperhatikan kepada orang miskin dan terabaikan. Bersama-sama pengurus Gereja mendorong terbentuknya kelompok atau paguyuban yang memberi perhatian pada orang miskin diantaranya tukang becak, pedagang kecil, orang sakit dan para lansia. Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat wilayah Baciro, dibentuklah CU Sapu Lidi. Juga membuka hati para dermawan untuk membantu orang-orang sakit melalui perayaan ekaristi khusus. Pada tahun 2001 Rm.Y. Sari Jatmiko, Pr, mulai berkarya. Tahun 2002 Rm.H. Subiyanto,Pr digantikan Rm. Simon Atas Wahyudi, Pr.

Pada tanggal 19 Agustus 2001 Gereja St. Mikael Pangkalan diberkati oleh Rm. I. Jayasewaya, Pr. (Vikep DIY). Pelayanan gereja di wilayah Pangkalan dipercayakan kepada Rm. Yos Bintoro, Pr sekaligus sebagai Pastor TNI AU.

Tahun 2002-2005

Rm. S.Atas Wahyudi,Pr merintis pemikiran relokasi gereja serta penggalangan dana melalui kartu pembangunan relokasi. Peletakan batu pertama Relokasi Gereja oleh Uskup Agung Semarang Mgr.lgn.Suharyo. Rm.Simon Atas Wahyudi, Pr diganti oleh Rm.G. Suprayitno, Pr.

IV. Periode Gempa Bumi

Tahun 2006

Rm.G.Suprayitno, Pr. mulai berkarya tahun 2005. Melanjutkan dan menyempurnakan karya perintisan relokasi gereja. Kunjungan umat melalui perayaan ekaristi di lingkungan mulai diaktifkan, membiasakan doa dalam keluarga, devosi pada Hati Kudus Yesus pada malam Jumat Pertama, pengaturan kembali tata gerak liturgi. Di Stasi Florentinus, Babarsari, Rm.G.Suprayitno, Pr. juga membiasakan devosi kepada Bunda Maria setiap malam Selasa Kliwon (Anggoro Kasih).

Pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei terjadi Gempa Bumi pada pukul 05.56 dengan kekuatan 5,9 Skala Richter, dengan durasi waktu 56 detik, yang telah mengguncang wilayah DIY dan sebagian Jateng. Paling tidak ada 6000 orang meninggal, banyak bangunan hancur, dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Di Paroki Kristus Raja Baciro, saat terjadi gempa bumi, Rm.G.Suprayitno,Pr sedang memimpin Misa harian pagi. Gempa bumi ini menghancurkan bangunan gereja dan membawa korban seorang koster meninggal dunia saat menjalankan tugas (Bpk. E. Teguh Basuki) dan beberapa umat terluka.

Bangunan gereja sudah tidak dapat dipakai lagi, maka untuk Ekaristi dan peribadatan lain diselenggarakan di gereja darurat (tenda) selama satu tahun. Selama tiga bulan setelah gempa perayaan ekaristi dilaksanakan tiga kali pada hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan-kegiatan keparokian baik di paroki maupun di lingkungan tidak berjalan dengan semestinya, karena umat berkonsentrasi pada perbaikan rumah masing-masing. Data korban umat paroki meninggal 4 orang sedangkan data rumah rusak ringan 103, sedang 146, dan berat 83 unit.

Akibat gempa, kegiatan belajar mengajar TK Indriyasana diselenggarakan di tenda selama tiga bulan. Selanjutnya diselenggarakan di kantor Yayasan SMA Institut Indonesia, selama enam bulan.

Pada bulan September 2006, Rm.G.Kriswanta,Pr. mulai berkarya dan tinggal di Paroki Kristus Raja, Baciro. Dalam karya-karyanya, Rm.G.Kriswanta,Pr. mulai menghidupkan kembali kaum muda, membenahi administrasi paroki dan sosialisasi hukum perkawinan gereja. Mulai bulan Januari 2007, Rm.G.Kriswanta,Pr. berkarya dan tinggal di Stasi Florentinus, Babarsari untuk perintisan Paroki.

Renovasi gereja korban gempa selesai pada Mei 2007 dan pemberkatan gedung gereja oleh Rm.B.Saryanto,Pr. (Vikep DIY) pada tanggal 27 Mei 2007 (satu tahun gempa).

Dalam masterplan relokasi Gereja Kristus Raja, Baciro, gedung gereja renovasi akan menjadi panti paroki, sedangkan gereja relokasi akan dibangun di sisi utara tanah gereja dengan pertimbangan panti paroki tidak mampu menampung umat dan jauh dari kebisingan jalan raya.

Gedung TK Indriyasana yang hancur akibat gempa, dapat dibangun kembali berkat bantuan Karina KAS. Pada saat itu pula, untuk sementara TK Indriyasana dikelola oleh paroki.

V. Periode Satu Tahun Setelah Gempa

Tahun 2007

Dewan Paroki Kristus Raja, Baciro, mulai bangkit kembali setelah selama satu tahun mengalami stagnansi di berbagai bidang karena peristiwa gempa. Kegiatan¬kegiatan baik liturgi maupun non liturgi mulai berjalan normal. Dewan Paroki mulai menata kembali frekuensi rapat, administrasi, laporan-laporan keuangan, pembangunan gedung fisik gereja (relokasi), pengembangan tanah dan perintisan Stasi St. Florentinus Babarsari, pemekaran lingkungan dan wilayah, kebangkitan kaum muda, kekaryawanan serta mekanisme pelayanan Dewan Paroki dan Pengurus Stasi.

Tahun 2007 – sekarang

Paroki Baciro sudah menyelesaikan pembangunan pastoran. Pastoran memiliki dua lantai, lantai kedua digunakan untuk tempat tinggal romo-romo. Sedangkan lantai satu digunakan untuk sekretariat paroki, toko buku paroki, ruang panitia relokasi, ruang tim panduan, ruang rapat, ruang tamu, gudang 1, kamar koster, dan garasi. Selain itu, saat ini pembangunan gereja baru sudah memasuki pembuatan atap dan masih terus berlangsung.

6 komentar:

Dolanane Cah Misdinar - Delik'an

16.25 PPA Baciro 0 Comments

Delik'an atau petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.

Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG, sedangkan di Jogja sering disebut PONG)). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.

Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG atau PONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG atau PONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.

Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.

0 komentar:

Video - Festival Budaya 2009

09.26 PPA Baciro 0 Comments

Dalam rangka Bulan Kitab Suci, Kevikepan DIY menyelenggarakan lomba untuk Misdinar se-Kevikepan DIY. Berita lengkapnya ada di sini. Kalau mau download di sini. Nah ini videonya. Selamat Menikmati!

0 komentar:

Galeri Tugas Paskah

19.59 PPA Baciro 0 Comments








0 komentar:

Dolanane Cah Misdinar - Gobak Sodor

11.08 PPA Baciro 0 Comments

Inilah permainan yang sering dimainkan anak-anak Misdinar Baciro kalau sedang acara bebas di hari rabu. Dolanan yang sekarang (mungkin) dianggap ndeso, tapi tetep asyik buat dimainin. Beginilah penjelasan tentang Gobak Sodor ala mbah Wikipedia.org

Gobak Sodor atau di daerah lain disebut Galah Asin / Galasin (kata Ipin dan Upin) adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Ini sumbernya.

0 komentar:

Video - Mars PPA Baciro

19.49 PPA Baciro 0 Comments

Inilah Mars PPA Baciro St. Albertus Alberta Yogyakarta. Video ini dibuat saat tugas koor pada pesta nama tahun 2009. Video ini dapat di download di sini.

0 komentar:

Perayaan Pekan Suci 2010

22.53 PPA Baciro 0 Comments

Gereja Kristus Raja Paroki Baciro akan menyelenggarakan Perayaan Paskah yang akan dibagi dalam beberapa misa. Panitia Paskah untuk tahun ini diserahkan pada Lingkungan-lingkungan di wilayah Melati Utara. Bagi alumni yang berada di luar kota dan bermaksud mudik untuk mengikuti Paskah di Paroki Baciro dapat mencermati jadwal ini. Jadwal Perayaan Ekaristi Paskah 2010 Paroki Baciro adalah sebagai berikut:

Perayaan Minggu Palma:

Sabtu, 27 Maret 2010 pukul 17.00 WIB

Minggu, 28 Maret 2010 pukul 08.00 WIB

Minggu, 28 Maret 2010 pukul 18.00 WIB

Perayaan Kamis Putih:

Kamis, 1 April 2010 pukul 17.00 WIB

Kamis, 1 April 2010 pukul 20.00 WIB

Ibadat Jalan Salib:

Jumat, 2 April 2010 pukul 08.00 WIB

Perayaan Jumat Agung:

Jumat, 2 April 2010 pukul 15.00 WIB

Jumat, 2 April 2010 pukul 18.00 WIB

Perayaan Malam Paskah:

Sabtu, 3 April 2010 pukul 17.30 WIB

Sabtu, 3 April 2010 pukul 21.00 WIB

Perayaan Paskah Keluarga:

Minggu, 4 April 2010 pukul 08.00 WIB


Kegiatan Lain:

Donor Darah diselenggarakan pada 28 Maret 2010 pukul 09.30 WIB – selesai



Baciro, 24 Maret 2010

0 komentar:

Susunan Pengurus Periode 2009-2011

18.57 PPA Baciro 0 Comments

Semenjak pengurus baru dilantik pada November 2009 lalu, pengurus baru ini telah resmi berjalan selama 4 bulan. Tugas harian, mingguan, dan misa Natal pun sudah dijalani dengan baik. Saat ini pengurus dan anggota tengah sibuk menjalani latihan tugas Paskah yang akan jatuh pada awal April tahun ini. Bersamaan dengan hal tersebut, beberapa pengurus dan anggota yang berada di tingkat akhir sedang akan menghadapi Ujian Nasional. Ujian Nasional tahun ini akan diselenggarakan pada akhir bulan Maret.

Pengurus yang saat ini tengah bertugas adalah sebagai berikut:

Ketua :

Agnes Putri Maylani Pamungkas (Puput)

Wakil Ketua :

Mateus Seto Dwiadityo (Adit)

Sekretaris :

Gelar Mahatvani de Chantal (Vani)

Carolina Ngesti Tusing (Teti)

Bendahara :

Chatarina Setyowati (Rina)

Regina Ari Septiningrum (Nana)

Sie Acara :

Angelia Desta Mundi (Teta)

Amand Ayudhia Sahri (Ayu’)

Laurensia Frida Alviani (Alvi)

Sie Liturgi :

F. Ratna Dwi Lestari (Dwi’)

Henri Permana (Hendri)

Aloysia Dianita Budiati (Dian)

Yudho Leksono (Yudo)

Sie Humas :

Gidion Krisnadi Yoseph (Dion)

Angela Yuvita Nila Anindya (Yuvi)

Fernando Bagus (Bagus)

Sie Perkap :

Yosef Bimo (Bimo)

Yohanes Satya Pradipta (Johan)

Heribertus Dwindeka Herdinanta (Deka)

Eugenius Novianta Arno Pratama (Arno)

Baciro, 4 Maret 2010


0 komentar:

Daftar Isi

12.41 PPA Baciro 0 Comments

0 komentar: